Selasa, 31 Mei 2011

tanpa judul ...

Sorakan itu masih saja kudengar seperti kembang api tahun lalu, menyisakan aroma mercon dan kepulan asap yang berhambur diudara, sekejap namun hilang dalam sekejap, kilatannya nyata tapi tak juga terasa, merengkuh bayang-bayang malam saat semuanya tlah usai dan tinggal aku dan sepi, hai... namaku george... aku ada dibelakngmu sejak tadi, melihatmu takjub dengan gemerlap yang hanya sekejap berupa kenyataan dan selanjutnya hanyalah buih-buih yang terlukis indah diudara, kau tahu dunia dua warna, dua wajah, dan tak ada kepercayaan didalamnya... aku bertanya pada george, ia menggeleng... senyumku tertahan kukira ia lebih cerdas memaknai kembang api malam ini dan sambil mendengar gemuruh uforia, itulah kembang api hanya ada terang dan gelap, hanya ada uforia setelah penantian, jawabku, tak ada kepercayaan artinya bahwa ...bahwa pertemuan hanyalah pertemuan, tatapan kepercayaan dan angan-angan hanyah berupa pazel batu yang tak bertuan, kau hanya akan menggunakan penglihatanmu dengan mata namun hatimu mati... aku berlalu meninggalkan george yang kebingungan tanpa harus menoleh untuk melihat wajahnya. Kupikir aku sedang bersamanya didunia dua warna dua wajah, dan tak ada kepercayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar