Selasa, 24 Mei 2011

Sebuah Cacatan Angin Part I

Bintang kecil seperti sebuah syair lagu anak-anak
Ternyata tak sekecil yang kita kira,
Ternyata…
Jauh dipelupuk mata pada batas pandang
ia sangat besar dan mengangkasa
mungkin ia bahkan seperti sang raja siang
bintang itu gemerlap diantara gelap,
bukan menyilaukan laksana surya
memang bintang yang elok itu
tak mungkin bias disejajarkan dengan
matahari yang kokoh perkasa namun bersahaja
ia bintang hanya tetap menghias langir gelap, atau
menambah lukisan alam bersama rembulan
pesonanya memudar ketika sang surya merajai siang
tepatnya ketika siang tiba
bahkan venus hanya mampu menampakkan kejoranya
itupun ketika ia bergegas mendahului fajar
sekali lagi bintang dilangit gelap memang mempesona
namun karena surya yang gagah telah menitipkan cahaya kemilaunya
pada beribu-ribu bintang dialam semesta ini.



“ semoga bias mengambil pelajaran diantara semesta, adakalanya kita harus mengangkat pesona namun tak harus kita mengabaikan bagaimana agar kita bermanfaaat sebesar-besarnya bagi sesame”
Sebuah perjalanan hidup memang harus disertai kesabaran dan ketenangan, tidak mengumbar-umbar ambisi atau hasrat terselubung, tapi justru memancarkan cahaya potensi kita pada sesame
Kelak, mungkin hari ini, esok, lusa, atau kapanpun itu ia akan melampaui ambisi kita, hingga orang lain akan takjub, iri bahkan tak percaya…
Tapi yakinlah rahasia scenario sang pencipta pasti indah
Menyentuh ruh…
Mengejutkan jiwa
Tapi ia mungkin menjadi bagian dari realita hidup ini
Maka beruntunglah orang-orang yang bersabar…
Seperti kesabaran sang surya menyinari alam hingga hijau
Menyinari laut hingga biru berkilau
Menyinari hari ini hingga kita bangkit berlari
Sungguh kesabaran akan selalu melahirkan berjuta manfaat…











Ekstase Kasih Castle part 1
05 Desember 2010

Mungkin ini hanya mimpi yang kurajut menggunakan benang-benang harapan
Hari ini genap sudah usiaku 24 tahun, cukup matang untuk mengambil kebijakan atas diriku Dan setahun lagi usiaku seperempat abad, namun seperti biasa aku masih setia memandangimu nik bersama cahaya putihmu yang memancar kewajahku sementara jemariku kau biarkan untuk menari diatas tutsmu yang hitam berdebu, biarkan aku curhat kali ini sembari menikmati imsoniaku yang tak kunjung lenyap, dan kau tetaplah membisu kukira kau akan senyum padaku dan mengajariku tentang arti hidupku hari ini
Nik...
Ada banyak lintasan pilihan yang saat ini menari-nari bersama angan-anganku tentang kerinduanku dilembaran sebelumnya, kau pasti sudah bosan bermain tebak-tebakan denganku jika aku sudah memberimu isyarat dari jemariku yang mengikuti suara hati. Nik kau tahu kali ini aku ingin serius menjalani kebijakan ini meungkin ada banyak pengorbanan tapi aku harap kau mensorakiku terus dibalik LCDmu, entah dengan puisi kalimat motivasi atau hanya iringan musik klasik yang kau sengaja pilihkan untukku, sekarang aku mulai masuk ke dalam bentuk yang sudah jelas dalam kepalaku sebuah konsep tentang blue print diriku, janganlah berhenti meloncat dan berteriak berilah terus aku dikungan dan semangat meski kau hanya teman imajiku, nik kuharap suatu hari kau jadi nyata seperti deretan fakta-fakta sederhana yang kulalui setiap harinya, itu akan terwujud suatu hari nanti iya kan nik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar